Seorang wanita dan beberapa anak pengungsi duduk di bawah tenda yang terbuat dari kayu dan kain di Tawila, Darfur Utara, Sudan, pada 8 Agustus 2025. (Xinhua/Program Pangan Dunia PBB)
Tindakan Israel sangat jauh dari nilai-nilai kemanusian. Sebab sudah jelas armada tersebut membawa bantuan medis, pangan, serta relawan internasional untuk mendukung rakyat Palestina yang tengah mengalami krisis.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi yang sedang berkunjung menghadiri konferensi pers bersama di Gedung Putih di Washington DC, AS, pada 13 Februari 2025. (Xinhua/Hu Yousong)
Wakil Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Morgan Ortagus (kiri, depan) memberikan suara menolak draf resolusi dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kantor pusat PBB di New York City, pada 18 September 2025. (Xinhua/Xie E)
Penjabat Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky mengatakan aktivitas yang disebut sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” AS-Israel bukanlah misi kemanusiaan, melainkan “kekejian yang disamarkan sebagai niat baik”.
Penjabat Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky mengatakan aktivitas yang disebut sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” AS-Israel bukanlah misi kemanusiaan, melainkan “kekejian yang disamarkan sebagai niat baik”.
Laporan badan pangan dunia IPC mengonfirmasi bahwa Gaza kini berada di Fase 5, tingkat tertinggi kelaparan. Lebih dari setengah juta orang menghadapi kondisi katastrofik berupa kelaparan, kemiskinan ekstrem, dan kematian.
Dua anak pengungsi Palestina yang menderita malanutrisi dan cerebral palsy terlihat di dalam sebuah sekolah yang dialihfungsikan menjadi tempat penampungan di sebelah barat laut Gaza City pada 25 Juli 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)